Breakdown Rasa Cinta Menulis

Tik.. Tok.. Tik.. Tok.. Tik.. Tok..

Sumber : google.com

Mungkin hampir tiga minggu ini saya tak menyapa blog yang sangat sederhana ini dengan tulisan terbaru.

Tiba-tiba saya itu seperti kesurupan merasa malas untuk membuat postingan terbaru. Hemmm !! alasannya sih bisa dikatakan agak lumayan klasik yaitu;

"Mengalami kondisi sibuk dan akhirnya menuju pada kondisi malas"

Saya telaah ada benarnya juga apa kata para blogger atau pun para penulis. Jika kita mengijinkan rasa malas (menulis) menyapa kita. Pasti lambat laun rasa itu akan melemahkan energi kreativitas kita yang sudah lama terbentuk. Misalnya, kita sudah sekian lama berlatih membuat tulisan yang berkualitas. eehhh !! namun hanya karena kita jarang meng-update postingan terbaru, tiba-tiba saat menulis postingan terbaru seakan-akan jemari tangan terasa kaku untuk digerakkan di atas tuts keyboard. Dan juga selain itu, bisa dikatakan kita mengalami block writter (hilang ide menulis).

Wahh... Sangat pas untuk kisah masalah saya saat ini ...

Sejenak hening saya pun berpikir, ternyata bisa menulis itu bukan hanya soal bakat yang kita miliki. Tetapi sangat erat juga kaitannya dengan gairah atau rasa cinta untuk menulis.
Ketika bakat itu telah ada, tapi tanpa di bumbui rasa semangat, bisa jadi bakat itu kembali pada titik nol. Dan saat ini pula, saya mengalami Kedadalan (breakdown) rasa cinta untuk menulis. Tapi yang membuat saya kesal pada diri sendiri adalah membiarkan ide-ide yang ada di kepala ini, itu di biarkan begitu saja. Padahal ingin rasanya, saya menjadikan ide tersebut menjadi sebuah maha karya, WOW !! hingga saya bisa berbagi ilmu, informasi, pengetahuan baru pada semua khalayak yang berhak menerimanya.

Sebagai seorang blogger, tentu kita punya tanggung jawab terhadap blog yang kita miliki masing-masing. Begitupun dengan diri saya pribadi, seharusnya tak sepantasnya saya beralasan, lama tak meng-update tulisan di blog ini karena suatu alasan yang lumayan sangat klasik "SIBUK".
Layaknya ibarat ketika ada orang yang setelah berolahraga lalu tak sesegera minum air, tentu akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Dan ternyata dalam Dunia Pertulisan [What ?? Dunia Pertulisan, seakan-seakan seperti Dunia Perfilman saja].... Maksudnya dalam dunia tulis-menulis pun ada saatnya kita mengalami dehidrasi (malas menulis)...

Adapun langkah seribu satu terbaik yang mesti kita lalui agar kondisi itu kembali setimbang dan juga kembali semangat, yaitu dengan cara Dipaksakan Menulis...

Sebab jangan menunggu mood ataupun semangat menulis itu datang tiba-tiba karena bisa saja akan melemahkan kreativitas kita dalam menulis. Ternyata selain itu, menulis juga merupakan suatu cara untuk melatih otak kita berpikir kritis..

***

Kembali saya bercerita tentang block writter (hilang ide menulis)..

Lewat pengalaman itu, akhirnya saya sangat penasaran sampai hampir mati penasaran [meng-hiperbolakan sedikit] dan saya harus mencari tau jalan keluar apa yang mesti saya lalui. Saya pun mencoba mencari rasa penasaran itu dengan pencarian di Om Google Tersayang untuk mencari tips-tips tentang menulis di internet. Selain itu, ada banyak masukan yang saya dapatkan dari teman-teman saya...

Ada yang berkata "Jangan pikirkan bagus atau tidaknya tulisanmu, teruslah menulis.", "Menulislah dengan perasaan senang, layaknya anak kecil yang bermain dengan teman-temannya dengan ceria."
Dan dalam buku yang saya pernah baca ada kata-kata yang sampai saat ini saya simpan dalam memori alam waras saya "Tulislah apa yang ada dalam pikiran anda, jangan memikirkan apa yang akan anda tulis."

Ternyata memang benar, dalam menulis kita jangan memikirkan bagus atau tidaknya tulisan kita. Kalau kita masih berfokus pada hal itu. Secara tidak langsung, dan tanpa disadari itu membatasi kemampuan kita. 

Ada kata-kata yang mungkin bermanfaat bagi kita semua,

"Ketika menulis aku seakan mendapatkan apa yang kadang tak kuduga sebelumnya. Aku mampu menciptakan apa yang tak pernah terlintas dalam benakku, kadang ketika menulis pula aku merasa aku menjadi sesuatu yang luar biasa. Entah kekuatan apa, namun menulis bagiku adalah kebahagiaan"