| sumber : www.google.com |
Heiii.......
Selamat sore untuk kamu,,
Bagaimana kabarnya sore ini?
Sehatkan? Sudah sholat? Sudah makan? Lagi ngapain disana?
Seharian kemana saja? aku
setengah harian ini nungguin kabar kamu. Pesan singkat dari barang
kesayanganku, handphone. Handphone ku
inilah yang aku bawa kemana-mana. Dia teman setiaku saat ini untuk menunggu
kedatanganmu. Aku tidak ingin seharian pun terlambat membalas pesan singkat
darimu...
Seharusnya kamu tahu aku RINDU. Aku RINDU sapaan hangatmu, aku RINDU
perhatianmu, aku RINDU cueknya kamu,
dan aku RINDU semua tentangmu,,
Kamu itu paling hebat banget yah,
Hebat buat aku RINDU. Mungkin karena
jarak yang semakin jauh, jadinya RINDUku
pun kian menggebu, tak terkendali.
| sumber : www.google.com |
Hemmm !!!! yah lagi dan lagi
masalah jarak.
Bicara jarak, pasti bicara rindu.
Aku tidak ingin menyalahkan jarak, tapi aku juga tidak bisa menutup mata kalau
ini karena sebuah jarak.
Ingin kuhampiri dia, lagi-lagi tidak bisa. Karena jarak. Ingin kuminta dia datang sekarang juga, tetaplah tidak mudah, (lagi-lagi) karena jarak.
Tapi tanpa jarak ini, rindu mungkin tidak terasa seindah yang aku rasa ini. Tidak segreget ini. Bahkan, tidak dapat membuatku menciptakan sebuah dunia kami dalam pikiranku.
Ingin kuhampiri dia, lagi-lagi tidak bisa. Karena jarak. Ingin kuminta dia datang sekarang juga, tetaplah tidak mudah, (lagi-lagi) karena jarak.
Tapi tanpa jarak ini, rindu mungkin tidak terasa seindah yang aku rasa ini. Tidak segreget ini. Bahkan, tidak dapat membuatku menciptakan sebuah dunia kami dalam pikiranku.
Sekiranya jaraklah yang
mengajarkan padaku arti RINDU yang
sebenarnya. Tak lupa, jarak juga seola-olah mengatakan kepadaku ‘how precious you are’....
Bagaimana denganmu? Tidakkah kau RINDU padaku seperti aku ini? Tidakkah
kau mengkhawatirkanku seperti aku yang mengkhawatirkanmu? Dan tidakkah kau
menungguku seperti aku yang selalu menunggumu?
Mengapa selalu saja kau letakkan RINDU itu di hatiku? Dan dengan sengaja
pula kamu tidak bertanggungjawab atasnya, kamu tak kunjung datang. Kamu tidak
pernah menengoku sekalipun. Dan taukah kamu bagaimana hasil perbuatanmu itu? RINDU itu kian tumbuh subur,
Jika kamu tahu, RINDU itu menyiksa. Tapi lebih menyiksa
lagi jika kamu sama sekali tidak datang menyapaku. Aku ingin berbagi RINDU itu kepadamu. Aku ingin RINDU itu menjadi milik kita bersama,
seperti waktu-waktu sebelumnya.
Cuplikan lirik lagu d’Masiv yang
saat ini mewakili perasaanku, terspesial untukmu...
Selama
aku masih bisa bernafas,
Masih
sanggup berjalan,
Ku
kan selalu memujamu.
Meski
yang ku tau lagi,
Engkau
ada di Soppeng,
Dengarkan
aku,
KU MERINDUKANMU.........
----###----

0 komentar:
Posting Komentar